Senang sekali rasanya berjumpa kembali dengan sobat lama! Kami sudah bertahun-tahun berteman, tapi karena kebuasan Batavia, terakhir kami bertemu sekitar setahun yang lalu. Biasanya perjumpaan kami diakhiri dengan mengunjungi kampus Ganesha malam-malam, terus jajan Jet Li. Kebersamaan dengan
Nona Maryam Suciyati (yeah baby, afterall these years, I still remember your full name!! For the sake of getting thru those security people) menyangkut begadang nemenin orang ngerjain tugas, dansa dansi gila2an di fancy night, curhat sampe bego di mana2...
Nona ini makin psychic aja. Dia amat terperanjat ketika terkena "
mikro-angket" saya,yaitu menanyakan pada orang2,NIM mereka. Ya, betul,
Nomer Ijin Mandi! eh bukan, Nomer Induk Mahasiswa. Karena 2 minggu sebelumnya, ujug-ujug dia ingin menghapal NIM kembali. Karena dia punya firasat seseorang bakal menanyakannya.
Fakta yang menarik, ada angkatan 99 yang sudah lupa, ada angkatan 91 yang masih ingat!! Mikroket (mikro angket) ini dibuat karena rasa penasaran saya. Apakah orang2 mampu mengingat nomer KTPnya? ternyata tidak ada yg ingat. RT/RW aja nggak ada yg inget. Padahal bukankah nomer ini digunakan untuk mengidentifikasikan diri kita?Secara KTP adalah ID card yg sah. Seperti Social Security Number milik warga Paman Sam, bukankah seharusnya kita menghapal nomernya? Tapi untuk NIM, rata2 masih mengingatnya dengan sempurna.
Secara pribadi, saya
TIDAK SUKA pada secarik kertas berlaminating ini.Karena 1 kolom yang amat sangat pribadi sifatnya.Setelah setahun tidak memilikinya, sekarang (dengan amat sangat berat hati) terpaksa harus membuat lagi.