kalo kata Rene:" BINATANG MOTOR"

Sebelumnya saya meminta maaf untuk para pembaca yang menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi utama dalam bersirkulasi. Saya tidak bermaksud menyinggung perasaan siapapun.

Malam ini saya mendapat pengalaman tak terlupakan akan kekasaran seorang pengendara. (kok jadi kayak surat pembaca Kompas?) Kebetulan saya sedang menyetir di jantung jakarta, Jl Hayam Wuruk tepatnya, setelah menemani seorang sobat makan bubur.
Pas lagi macet-macetnya tiba-tiba ada sebuah motor lewat menyalip dengan cepat dari kiri (dikiranya dia di Seattle apa?). Segera saya mengerem mendadak tepat pada waktunya sebelum mengenai badan motor tersebut.

Apa yang terjadi ?
Pengendara tersebut marah BESAR!
Dia menggebrak dua kali kap mobil yang saya kendarai sambil memaki-maki. Saya sudah siap melepas sabuk pengaman, tetapi mengingat keadaan jalan,kelihatannya tidak mungkin saya roda dia saat itu juga.(pada saat emosi, tendangan juga sulit untuk diarahkan, jadi nggak efektif)
Lagipula gadis yang membonceng di belakang pengendara itu menariknya sekuat tenaga, saya jadi tidak tega.
Lalu saya hanya menghela napas, memberi gestur minta maaf. (menunjukkan kedua telapak tangan ke bapak tersebut)

Lalu apa yang dia lakukan ?
Dia meludahi kaca mobil saya, lalu kabur.
Kalo kata Panji Koming,"HWRAKADAH!".