29 years and still going strong!
papah dan mamah (Galeri Neka,Ubud 2002)
Contoh sekoteng yang hangat.
Mereka hingga detik ini tidak pernah berhenti membuat saya tercengang.
Kok ya masih mesra aja?
Dengan beda umur 27 tahun, dan kesenangan yang amat berbeda (yang satu leyeh-leyeh dan yang satu hobi berdansa). Apalagi sifat, sama-sama sekeras pualam. Trik untuk menyelaraskan dua manusia yg keras kepala : mengalah pada saat yang tepat, dan saya baru menyadarinya setelah 27 tahun hidup bersama mereka.
Sejak dari TK saya sering menyombongkan Mamanda sebagai Ibu tercantik sejagat. Terbukti kemudian ada teman yang menyamakan dia dengan Cher,walaupun menurut saya kecantikan dan keanggunannya setara dengan Maggie Cheung dalam "In The Mood for Love". Yang jelas Mamanda adalah salah satu sosok yang tak terlupakan.
Sejak dari TK juga, saya menyegani Papanda. Pendidikan zaman penjajahan yang streng (bayangkan nama sekolahnya masih dalam bahasa Jepun), membuat dirinya bertindak keras pada anak-anaknya. Sekarang umur dan penyakit (mengapa badan harus lekang oleh waktu?), jauh lebih melunakkan dirinya. Sehingga saya harus bersiap-siap menangkapnya dari belakang, jikalau kakinya tak kuat lagi menopang.
Saya senang sekali memotret punggung mereka , karena selama ini hanya mampu mendorong dari belakang. Belum saatnya memandang mereka dari depan sambil menunjukkan pencapaian hidup. Selain itu dari segi estetis kok ya bisa menimbulkan efek yang lebih melankolis.
mamanda dan papanda (Singapore Botanical Garden,Des 2004)
Semoga jalan mereka masih panjaaaaaaaang!
1 Comments:
Bertie..
mengharukan sekali foto essai tentang orangtuamu ..hiks...aku jadi kangen sama ayah-ibuku hehehe....
By Anonymous, at 2:26 PM
Post a Comment
<< Home