cyanism

Monday, May 15, 2006

juju julukan


yak mungkin nggak penting buat sebagian orang.

Karena bisa membuat orang lain berasumsi macam-macam,atau kalo sial, kenalan sama saya pas iseng,pasti kena tanya hal-hal yang super nggak penting bernada menggoda.

Menurut saya nama panggilan itu PENTING.
Masa iya dari kecil lebih senang diberi nomer punggung dari pada nama?
(kecuali nomer punggung Liverpool mungkin)

Sebagian suku di Indonesia sudah punya nama panggilan untuk anak-anak seperti: buyung,nduk,tole,ucok,butet dkk. Beberapa orang memilih untuk memelihara nama ini sampai dewasa,alhasil ada beberapa teman saya yang bernama Ucok.

Sebagian teman saya punya nama panggilan yang sudah berkaliber profesional,sehingga kalangan industri mereka kurang mengenal nama aslinya. Sebagai contoh eMTe,ilustrator handal Indonesia. Tahun lalu dia mendapat undangan : untuk Saudara Mohamad Thohir (apa Takdir te? lupa..pokoknya bukan Taufik). Ada juga Betmen,Jimi Forres,oom Mamang koboy dkk yang lebih terkenal dengan nama-pseudonya.

Banyak pula di kalangan pergaulan yang kadang-kadang saya sampai lupa nama aslinya. Misalnya Badak, Batu, Lolang, tikus,kloset,sayur,kuping,baskom dkk. Entah mengapa mereka semua jebolan/lulusan sekolah homogen yang berisi kaum adam atau sekolah yang dulu homogen. Kebanyakan mendapatkan julukan dari senior mereka.

Sejak kecil saya juga punya julukan. Di kalangan Eyang-eyang,Oom-tante, sepupu,sampai sekarang masih sering memanggil "baby".Mungkin karena dahulu saya dinilai paling muda di antara sepupu yang lain.(nggak direken kalo bahasa Londonya). Sedangkan di rumah,titel "adek" selalu valid (yang ternyata berlaku untuk nyaris semua anak bungsu di indonesia).

Sejak bergabung dengan grupo bahia,saya menemukan kebiasaan di grupo2 capoeira sedunia untuk memberikan apelido/julukan. Sebagai contoh nama mestre yang sebenarnya Alex,ber-apelido "cicatriz" yang artinya codet. Memang ada codet panjang melintang di perutnya. (kereeeen)
Ketika pertama kali bertemu dengannya, saya langsung mengajukan diri minta diberi apelido. Nama yang harus berhubungan dengan babi,itu membuat dia bingung...
Mungkin pikirnya "aneh bener ni cewek...kok pengen di kasih nama babi". Kemudian penjelasan bahwa hobi saya memelihara babi eh mengkoleksi barang babi, membuat dia mengangguk-angguk. Ya sudah,namamu sekarang: PORQUINHA, yang berarti babi kecil.

Saat capofest kemarin,mestre yang lebih senior dari M.Cicatriz mempertanyakan apelido itu. Menurutnya tidak bagus bagi saya,tidak membuat percaya diri dan merendahkan dan apa lagi ada lah,penjelasan M. Cabeca cukup panjang....(termasuk babi binatang jorok yang suka mengais-ngais sampah) Maka sisa capofest.beberapa kali saya lihat bisik-bisik dengan mestre lain sambil menunjuk-nunjuk saya.

Maka 2 hari sebelum capofest usai beliau memanggil saya. Dengan panjang lebar dia menerangkan sesuatu dengan bahsa portugis,yang berujung : kamu sekarang saya kasih apelido : VOVULA! 2 teman yang duduk di samping saya langsung tertawa terbahak-bahak..secepat kilat saya langsung protes : NAOOO! (coba bayangkan jika yang mengucapkan cadel huruf "V",maka menjadi majalah semi esek-esek..)
Untung masih boleh protes...jadi M.Cabeca mencari lagi...

Pada hari terakhir,menjelang penutupan beliau memanggil saya lagi. Bla bla bla bla (panjang deh pendahuluannya kalo dia ngomong) sekarang kamu bernama :"FORMOSURA"
yak..terdengar lebih baik...dan berarti bagus pula,jadi agar tidak memperpanjang urusan lidoapelido ini, saya OKeh!



*foto para mestre,professor,instutor dan alunos formados*

2 Comments:

Post a Comment

<< Home



adopt your own virtual pet!