SD dengan uang sekolah 7 digit
Sudah lama saya menantikan untuk memasuki gedung itu. Sebuah Sekolah National Plus di bilangan Simprug dengan inisial "BN". Sejak gedung itu dibangun saya amat sangat penasaran..bagaimana isinya dan terutama: BAGAIMANA ANAK-ANAKNYA.
Berhubungan dengan gaya, tutur kata, dan sopan santun dan keingintahuan mereka.
Begitu masuk, satpam berkostum safari menyapa dengan ramah (jarang-jarang ada yang ramah),mempersilahkan saya untuk parkir di basement.
Ruang parkir basement berisi mobil-mobil yang cukup membuat menganga, beberapa toyota Alphard (sedang tren rupanya mobil ini) nangkring dengan megahnya. Masuk ke dalam, lift menunggu dengan sabar. SIM ditukar dengan visitor card,entah kenapa, petugas satpam memberikan parent card. * i wish i'm a parent* Kemudian saya sampai ke lobi untuk menunggu seorang rekan.
astaga...
ini sekolah atau kantor perusahaan multi nasional di bilangan Sudirman?
karena bau dan interiornya sama...
Saya langsung membayangkan anak-anak yang angkuh, snob dan sombong..
Ternyata?
wah..mereka sopan-sopan, penuh rasa ingin tahu dan manis-manis, dengan bahasa Inggris yang canggih pula. Hari ini, mereka tidak memakai seragam," a way to express themselves" kata salah satu gurunya. Sedikit aneh rasanya mengajar segerombolan anak-anak berbaju bebas.
Sayapun amat menikmati mengajar mereka dan tambah girang lagi ketika beberapa diantaranya menyapa di kantin. Sebuah kafetaria besar di mana para guru dan siswa makan siang bersama. Dengan pilihan makanan menandingi puja sera mal, untung kebanyakan mereka membawa bekal dari rumah.(fiuuuu)
Pada saat memasuki lift, sedikit berpikir...
"pernah nggak ya anak-anak ini jajan kue cubit?"
Berhubungan dengan gaya, tutur kata, dan sopan santun dan keingintahuan mereka.
Begitu masuk, satpam berkostum safari menyapa dengan ramah (jarang-jarang ada yang ramah),mempersilahkan saya untuk parkir di basement.
Ruang parkir basement berisi mobil-mobil yang cukup membuat menganga, beberapa toyota Alphard (sedang tren rupanya mobil ini) nangkring dengan megahnya. Masuk ke dalam, lift menunggu dengan sabar. SIM ditukar dengan visitor card,entah kenapa, petugas satpam memberikan parent card. * i wish i'm a parent* Kemudian saya sampai ke lobi untuk menunggu seorang rekan.
astaga...
ini sekolah atau kantor perusahaan multi nasional di bilangan Sudirman?
karena bau dan interiornya sama...
Saya langsung membayangkan anak-anak yang angkuh, snob dan sombong..
Ternyata?
wah..mereka sopan-sopan, penuh rasa ingin tahu dan manis-manis, dengan bahasa Inggris yang canggih pula. Hari ini, mereka tidak memakai seragam," a way to express themselves" kata salah satu gurunya. Sedikit aneh rasanya mengajar segerombolan anak-anak berbaju bebas.
Sayapun amat menikmati mengajar mereka dan tambah girang lagi ketika beberapa diantaranya menyapa di kantin. Sebuah kafetaria besar di mana para guru dan siswa makan siang bersama. Dengan pilihan makanan menandingi puja sera mal, untung kebanyakan mereka membawa bekal dari rumah.(fiuuuu)
Pada saat memasuki lift, sedikit berpikir...
"pernah nggak ya anak-anak ini jajan kue cubit?"
5 Comments:
weleh weleh... nanti kalo Keanu Junior mau sekolah bayarnya pake apa ya???
By saut, at 12:33 PM
biarkan bapaknya yg pusing!
eh nggak ding, Keanu -------(nama bapaknya) bakal sekolah di tarakanita dong! sampai SMP,terus nanti SMAnya di Gonzaga atau kalau dia pandai seperti mamanya,di Tarakanita.
By nona cyan, at 11:03 PM
aduh neng... makanya cepetan cari papanya... mumpung keanu masih ngetop... hehehe...
By saut, at 6:09 PM
kalau jadi orang dn ekonomi biasa2 aja di indonesia, jgn mimpi pernah sakit, dan bisa nyekolahin anak di sekolah bagus. MAHAL!
smoga aja subsidi BBM benar2 dialirin ke jalan yg benar. spy sekolah kayak BN ini gak cuma milik segelintir anak indonesia.
*kok jd serius*
By Anonymous, at 4:49 PM
hehehe... kayaknya yang murah emang cuma olahraga jalan pagi ya...
By saut, at 4:34 PM
Post a Comment
<< Home